Manado,teropongsulut- Mantan Kadis Sosial Kota Manado Sammy Kaawoan alias SK setelah resmi menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Manado atas dugaan terlibat korupsi pengadaan dana hibah bantuan sosial (Bansos) ikan kaleng untuk penanganan covid -19 Tahun 2020.
SK mengungkapkan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa dirinya telah melakukan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) tersebut.
Kepada awak media SK membantah dirinya melakukan tindak pidana korupsi, kemarin, rabu (4/10/2023).
“Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan selamat dan sukses atas misi kejaksaan untuk memenjarakan saya dan tidak ditemukan satu sen pun saya korupsi. Bapak ibu bisa buktikan, bisa cek ke kasie pidsus, saya tidak ditemukan satu sen pun korupsi. Saya hari ini dipenjara dengan tuduhan tindak pidana korupsi yang tidak saya lakukan,”kata SK.
Sammy Kaawoan menambahkan, hari ini dirinya dipenjara dengan tuduhan tindak pidanan korupsi yang tidak ia lakukan.
“Semoga bisa dijelaskan kepada masyarakat bahwa hari ini, saya dipenjara dengan tuduhan tindak pidana korupsi yang tidak saya lakukan,” tegas Kaawoan.
Kepala Kejaksaan Negeri Manado Wagiyo SH.MH kepada awak media menjelaskan terkait pernyataan SK bahwa dirinya tidak melakukan korupsi dana Bansos covid-19 Tahun 2020.
” Soal pernyataan yang bersangkutan yang sama sekali tidak mendapat uang sepeserpun bahwa yang harus dipahami bahwa tindak pidana korupsi itu salah satu unsurnya adalah menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum. Apalagi status tersangka saat dilakukan adalah sebagai KPA juga sekaligus PPK,” ujar Kajari.
Di jelaskan Wagiyo, kerugian negara dalam kasus ini ditaksir sebesar 7.5 Milyar dari anggaran pengadaan ikan kaleng sebesar 27 milyar dengan 3 tahapan pengadaan.
Terkait adanya tersangka lain dalam kasus ini, Wagiyo mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka yang lain.
“Sementara, masih mungkin ada tersangka tersangka lain dan kita komitmen bahwa setiap orang yang terlibat dan diuntungkan secara tidak sah dalam pengadaan ini apalagi dalam rangka penanganan covid akan kita proses tentu dengan alat alat bukti yang kita peroleh,”pungkasnya. (***)
(lusied)