Komunitas SMP Stella Maris Tomohon menunjukkan semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama dengan mengadakan aksi kerja bakti di berbagai tempat ibadah di kota Tomohon, Jumat (08/12).
Tempat-tempat ibadah tersebut meliputi: Gereja Katolik Paroki Maria Ratu Damai Tomohon, Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus, Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Tomohon, Gereja katolik Trinitas Maha Kudus Paslaten, Gereja GMIM Yobel Uluindano, Gereja GMIM Elim Kolongan, bahkan Masjid Al-Mujahidin Tomohon.
Yoyo Prasetyo, Kepala SMP Stella Maris, melalui Ma’am Yunita Langitan, wali kelas 8e, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian dan toleransi lintas agama kepada murid-murid.
“Ini juga merupakan cara SMP Stella Maris Tomohon untuk merayakan dan menghormati hari kelahiran Yesus Kristus, dengan mengambil bagian dalam kegiatan yang menerangi nilai-nilai kasih dan kerukunan,” kata Ma’am Yunita.
“Dengan sapu, pel, dan kain lap sebagai alat, murid-murid bukan saja membersihkan debu dan kotoran, tapi juga mengusap sentimen negatif, mempererat ikatan komunal dan memadukan perbedaan melalui tindakan nyata,” lanjutnya.
Kerja bakti di tempat-tempat ibadah yang tidak hanya terfokus pada gereja ini, tetapi juga di masjid yang ada di Tomohon, mencerminkan keberagaman dan keharmonisan di antara masyarakat beragama di kota tersebut.
“Aksi nyata ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas atas pentingnya hidup berdampingan dengan damai dalam keberagaman agama dan budaya,” ungkap Ma’am yang diketahui sebagai guru Bahasa Inggris tersebut.
Sementara itu, Bunda Noni, salah satu pengurus Masjid Al-Muhahidin Tomohon, mengapresiasi dan bangga terhadap program kegiatan yang dilakukan SMP Stella Maris ini.
“Kita menjalin silaturahmi dan toleransi antar umat. Bersih-bersih merupakan hal yang biasa tetapi dari sekolah katolik datang bersih-bersih ke masjid merupakan hal yang sangat luar biasa,” ungkap Bunda Noni.
SMP Stella Maris Tomohon telah menunjukkan bahwa melalui aksi-aksi konkret seperti kerja bakti lintas agama ini, semangat persaudaraan dan kerukunan dapat terus terjaga dan diperkuat di kalangan generasi muda, sekaligus membawa pesan tentang pentingnya peran serta setiap individu dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. (Novi)