SULUT – Teropongsulut, ” Kita harus sukses membangun dan sukses merawat,” tegasnya kembali. Jangan hanya membangun, tapi tidak dirawat. Ini masalah klasik, namun entah kenapa ada ada saja kasus begini yang muncul.
Hal ini Dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Kandouw Saat Meletakan Peletakan batu pertama rumah susun (Rusun) Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di lingkungan Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Senin (8/01/2024), Pagi tadi.
Wagub Kandouw mengatakan, bahwa resiprositas dalam berbagai bentuk pembangunan itu penting. Apa yang dibangun kemudian harus punya timbal balik positif bagi rakyat dan atau terkhusus bagi sasaran pembangunan, agar anggaran tidak habis percuma, namun bisa dirasakan dampak Baiknya.
Selain itu, sosok yang dikenal cukup banyak menghabiskan waktu membaca beragam jenis buku di sela-sela tugasnya mengemban amanah rakyat ini, juga menekankan tentang perlunya Sustainability.
Kemudian Wagub Kandouw juga memberi catatan penting terkait nilai angkat. Fasilitas ini harus mampu dimanfaatkan target pembangunan. “Ingat, outcome-nya harus jelas, ucap Wagub Kandouw.
Malah akan lebih baik lagi jika kemudian fasilitas ini bisa memberi dampak ekonomi atau manfaat manfaat lain. Misalnya bisa dibangun cafetaria di sekitarnya, atau laundry dan lain sebagainya.
Dan ada satu lagi catatan yang tidak kalah penting. Sesuatu yang terus digaungkan oleh salah satu putera terbaik Sulut ini. Yakni, akuntabilitas.
“Baik pembangunan, maupun pengelolaan, harus akuntabel. Sekarang ini akuntabel sudah jadi way of life (jalan hidup). Semua harus bisa dipertanggungjawabkan, semua boleh tahu, harus dibuka lebar lebar laporan pertanggungjawabannya, harus bisa diakses, biar kita tidak saling curiga,” ungkap Wagub serius.
Nampak hadir dalam momen itu, ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Minahasa, Pdt. Hein Arina dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Recky Lahope serta segenap stakeholder terkait.
(SL/*)