PDI-Perjuangan Menyala Di Sulut Lewat Hasil Survei PRC

Politik538 Views
banner 468x60

PDI-Perjuangan masih perkasa di Sulawesi Utara (Sulut). Buktinya, dari hasil quick count Politika Research & Consulting (PRC) data masuk 100 persen dan yang terakhir diperbarui 15/02/24 10:15 WIB, untuk perolehan kursi ke DPR RI Dapil Sulut, PDI Perjuangan berhasil meraih 37,97 persen.

Hasil ini mengungguli Partai Golkar dengan raihan 23,83 persen, diikuti Partai Demokrat 15,19 persen, Partai Nasdem 9,61 persen, Partai Gerindra 6,13 persen, serta sejumlah partai lainnya yang hanya meraih 2 persen ke bawah. Adapun, untuk total data masuk sudah 100 persen, terakhir diperbarui 15/02/24, 10:15 WIB.

Menanggapi hasil ini, Pengamat Politik Sulut Dr Johnny P Lengkong SIP MSi mengatakan, kalau dilihat dari beberapa lembaga survey nasional, Sulut merupakan salah satu daerah tiga besar yang tertinggi untuk PDI Perjuangan. Presentasenya berada di kurang lebih 35-an persen, kalau 37 persen berarti masih di range.

Baca juga:  Sah Ranperda Pemajuan Kebudayaan Daerah Menjadi Perda

“Ini merupakan suatu prestasi, dari pemilu ke pemilu mampu dipertahankan oleh PDIP. Tinggal kita lihat berapakah raihan kursi, tentu saja itu nanti harus berkisar disitu (Hasil Quick Count PRC, red). Kita tidak tahu margin error-nya berapa, 1 persen atau 2 persen, saya kira tidak akan berbeda jauh. Tapi tetap nanti hasil akhir adalah yang dirilis oleh KPU secara resmi,” terangnya, kepada wartawan, pada Kamis (15/2/2024).

Untuk berapa raihan kursi, lanjut dia, tentu saja akan dilihat berapa jumlah yang memilih secara keseluruhan, dari hasil yang dirilis oleh KPU nanti.

“Kemudian, nanti bisa lihat siapa yang akan mewakili dari PDIP. Karena total suara yang masuk dari hasil hitung cepat ini kan, bisa berbeda dengan apa yang nanti dikeluarkan oleh KPU,”

Baca juga:  Ketua DPRD Sulut Andi Silangen Tinjau Lokasi Reklamasi

Dia menegaskan lagi, intinya PDIP Sulut masih yang tertinggi atau bisa mempertahankan hasil dari Pemilu sebelumnya. “Kalau dikaitkan dengan Pilpres, itu semacam dua hal yang berbeda. Bahwa, ada sebagian dari pemilih PDIP, katakanlah untuk memilih Capres itu agak berbeda dengan pandangan partai. Seperti itu kayaknya,” tukasnya.
(*/Christo)