Gubernur Prof DR (HC) Olly Dondokambey SE Bersama Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) terus tangani Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak.
Mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), Staf Khusus Bidang Kemasyarakatan, Ny Dr Devi Kandouw- Tanos MARS bersama Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Wanda Musu SE. ME, kunjungi diduga korban kekerasan pada anak di RSUP Prof Kandou, Senin (04/03)
Pada kesempatan tersebut, Dr Devi yang sekaligus istri wakil Gubernur sulut, memberikan support secara langsung dengan memberikan Boneka terhadap korban dan juga bantuan materi terhadap keluarga.
“Harus selalu semangat dan ceria ya Ade?. Rambutnya mo dipanjangin lagi?” tanya Dr Devi dengan nada canda yang disambut korban penuh senyuman,” ucap Dr Devi.
“Bapak juga harus kuat dan tetap semangat, tetap percaya pemerintah (Pemprov Sulut,red) akan selalu mendampingi serta memberikan bantuan,” sambung Dr Devi yang juga mantan Kadis DP3A Pemprov Sulut itu.
Kepada wartawan Ibu Wagub Dr Devi mengatakan bahwa pada saat ini pihaknya hanya kapasitas mendampingi kunjungan dari DP3A Sulut.
“Sebagai mantan kepala dinas tentunya saya terpanggil untuk mengunjungi korban, dan saya jelas prihatin dengan apa yang menimpa korban. Dan kejadian ini perlu menjadi tanda awas bagi kita semua,” pungkas wanita cantik yang juga Sekretaris TP PKK Sulut ini.
Sementara itu Kepala DP3A Sulut Wanda Musu menegaskan bahwa pihaknya memberikan perhatian serius pada kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
“Untuk kasus ini kami terus berkoordinasi dengan aparat hukum kepolisian dalam penganannya hingga tuntas. Dan saat ini masih terus berproses, dan kami akan terus mengawalnya hingga tuntas,” tegas Kadis Wanda.
Lanjutnya, kasus-kasus ini mendapat perhatian serius dari Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Ini menjadi komitmen dan mendapat perhatian serius dari pak gubernur dan pak Wagub untuk dituntaskan semua kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” ungkap mantan Karo Barjas Pemprov Sulut ini.
“Kami akan memberikan pendampingan untuk para korban, mulai dari penanganan secara medis, advokad (pengacara/hukum,red) psikologis, semuanya gratis ditanggung Pemprov. Dan jika ada masalah soal kekerasan perempuan dan anak silakan hubungi call center 129,” pungkas Kadis Wanda.
Kepala UPTD-PPA DP3A Pemprov Marsel Silom menambahkan saat ini pihaknya sedang menangani sebanyak 27 kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
“Terbanyak adalah kasus kekerasan pada anak,” terangnya
(Christo/*)