Teropongsulut.com, Sulut – Dalam rangka optimaliasasi program ODSK (Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan) tahun 2024, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) meluncurkan program Kolaborasi Multi Pihak dalam rangka percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Sulawesi Utara *(KOMPAK)*.
Kolaborasi ini melibatkan peran aktif beberapa pihak antara lain Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Utara, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Badan Pusat Stastistik Sulawesi Utara, Badan Amil Zakat Nasional Sulawesi Utara, PT. Permodalan Nasional Madani Cabang Manado Sulawesi Utara, PT. Bank SulutGo, Universitas Sam Ratulangi, Sinode GMIM dan TVRI Stasiun Sulawesi Utara.
Peran masing-masing pihak dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melingkupi Penyusunan Strategi dan Kebijakan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Pengembangan Kelompok Subsisten, Penyediaan Modal Usaha bagi Masyarakat Miskin Ekstrem, Pemberian Bantuan lewat Program CSR, Pengabdian Kepada Masyarakat lewat Dukungan Personil/Relawan dan Pemanfaatan Satu Data Miskin Ekstrem.
Dari hasil verifikasi dan validasi masyarakat miskin ekstrem di 14 Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Utara mencatat sebanyak 6.039 jiwa atau sebesar 0,6 persen dari total penduduk Sulawesi Utara (Agustus 2024).
Data ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan data pada tahun 2022 sebanyak 23 ribu jiwa. Dari hasil kolaborasi dengan PT. Permodalan Nasional Madani pada tahun 2024 menyasar sebanyak 441 nasabah yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota yaitu Bitung, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kepulauan Sangihe, Minahasa, Minahasa Tenggara dan Minahasa Utara.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berharap dengan adanya program Kolaborasi Multi Pihak dalam rangka percepatan kemiskinan ekstrem, maka Provinsi Sulawesi Utara tahun 2024 boleh mencapai masyarakat miskin ekstrem nol persen.
“Kolaborasi multi pihak ini juga diharapkan terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya agar tidak menciptakan kantong-kantong kemiskinan ekstrem yang baru,” ujar Gubernur Olly.
(Christo/*)