Manado, teropongsulut.com- Dalam mendorong pengembangan destinasi ekowisata dan wisata budaya yang berbasis kearifan lokal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretiatif ( Kemenparekraf) Direktorat pengembangan Destinasi II Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Manado menggelar forum Penguatan Jejaring Pengelolaan Destinasi Bahari Berbasis Pariwisata Berkelanjutan di Kota Manado, Kamis, (26/9/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan Gray Villa Malalayang Kota Manado dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, Seperti, Kadis Pariwisata Kota Manado Esther Mamangkey dengan materi Isu strategis arah kebijakan pengembangannya Pariwisata bahari kota Manado.
Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Sulut, Plh Doly Korengkeng, menyambut baik forum forum Penguatan Jejaring Pengelolaan Destinasi Bahari Berbasis Pariwisata Berkelanjutan.
” Kota Manado memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa, keindahan alam, kearifan lokal, dan keramahan masyarakat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang berkunjung, “jelas Korengkeng.
Forum ini, kita bisa belajar dan mendengar langsung bagaimana mengembangkan pengelolaan destinasi wisata Bahari Pariwisata yang berkelanjutan, Apalagi menghadirkan narasumber yang berkompeten, menjadikan kesempatan penggiat wisata di Kota Manado untuk belajar dan mendengar langsung bagaimana mengelola desa wisata dengan baik.
Diharapkan dapat menaikan pergerakan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ini, ” Kata Korengkeng.
Direktur Bambang Cahyo Murdoko Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf membuka kegiatan ini, dalam sambutannya menjelaskan RPNJP atau Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2024-2045 sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor penting yang terus dikembangkan di Indonesia emas tahun 2045.
” Pariwisata ditargetkan bisa berkontribusi 8% dalam PDB-nya dan devisa bisa mencapai 100 miliar US Dollar, “jelas Murdoko.
Ini luar biasa target yang harus kita capai dan tentunya untuk bisa mencapai target itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif melalui Deputi bidang pengembangan destinasi dan infrastruktur terus mengembangkan destinasi pariwisata secara masiif.
Dikatakan Murdoko, ada 5 pilar dalam pariwisata dan ekonomi kreatif adalah produk ekonomi kreatif pemasaran, kemudian industri dan pengembangan sumber daya manusia, pengembangan destinasi pariwisata ekonomi kreatif.
Salah satu program strategis di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif badan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah pengelolaan desa wisata dengan pengelolaan dan diharapkan bisa mengakar ke masyarakat.
Untuk mendorongnya, maka Kemenparekraf akan menyelenggarakan Anugerah desa wisata dan untuk menjaring desa wisata yang maju itu kita menggunakan Jadesta dari jaringan desa wisata kita telah terkumpul 6000, 4 diantaranya ada di kota Manado.
Menurut Murdoko, Untuk Kota Manado pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif salah satu pilar pentingnya adalah pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif, dan ini tentunya diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di setiap destinasi pariwisata khususnya di Kota Manado,Sulawesi Utara.
Diharapkan kegiatan ini, bisa meningkatkan pengetahuan dalam mengelola dan juga memasakan destinasi pariwisata.
“Di era digitalisasi terus dikembangkan,bagaimana mengelola destinasi secara digital nilai dalam pengelolaan ke depan. Dalam pengelolaan berkelanjutan dalam bidang sosial ekonomi, budaya di bidang lingkungan harus sejalan dengan peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif nomor 9 tahun 2021 tentang pedoman Destinasi pariwisata berkelanjutan., “tutupnya.
Dua Narasumber lainnya dalam kegiatan ini adalah Irwan Thamrin, CEO wisatasekolah.com, dan Sony Tasidjawa, Ketua Gabungan Pariwisata Indonesia Sulawesi Utara.
Kegiatan ini semakin menarik, karena dipandu moderator handal Rajiv Joshua, Wakil Ketua Purna Paskibraka Kota Manado.
(Lusiedien)
