Niat calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw-Denny Tuejeh (SKDT), demi memberikan kenyamanan umat beragama untuk melaksanakan peribadatan sesuai kepercayaan masing-masing bukan isapan jempol belaka.
Sulut, yang dikenal sebagai “Laboratorium Keberagaman” di Indonesia, merupakan cerminan keberhasilan di era pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) dalam mempertahankan predikat toleransi umat beragama.
Hal ini memantapkan niat pasangan dengan sebutan “BERKAT”. Toleransi umat beragama di Sulut harus tetap awet sepanjang masa, sebagaimana semboyan nasional Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu).
“Memberikan perhatian khusus kepada umat Islam di Provinsi Sulawesi Utara,” ucap Steven Kandouw, Sabtu (12/10/2024).
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh calon gubernur Sulut Steven Kandouw, yang didampingi Gubernur Olly Dondokambey saat mengadakan pertemuan dengan pengurus Badan Ta’mirul Masjid (BTM), imam, dan pengurus masjid se Kota Manado.
Pasangan nomor urut tiga di Pilgub Sulut 2024 ini mengatakan, keharmonisan umat beragama adalah kunci keberhasilan daerah menuju peradaban global, baik dalam teknologi maupun digitalisasi.
Kandouw menekankan, hakekat umat manusia agar hidup berdampingan harus memberikan rasa aman, yang dimulai dari diri sendiri, kemudian disalurkan ke orang-orang terdekat.
Harmonisasi ini merupakan wujud nyata sebagaimana filosofi orang Minahasa dari Sam Ratulangi, Pahlawan Nasional yang berasal dari Sulut; Si Tou Ti Mou Tu Mou Tou (Manusia Hidup, Untuk Memanusiakan Orang Lain).
“Manusia hidup dan menghidupi, mendidik serta menjadi berkat untuk orang lain,” tukas Kandouw.