Manado, teropongsulut.com – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado menggelar Aksi Bersih-bersih. Kerja bakti ini berlangsung serentak di beberapa Tempat Suci, satunya di Klenteng Ban Hin Kiong , Pada Jumat (14/2/2025).
Kemudian mengambil Lokasi di 3 Tempat Suci yakni Di Gereja GMIM Getsemani Sakobar dan Pesantren Pondun Karya Pembangunan.
Kepala Bidang PSLB3 Kota Manado M. Lieke Kembuan, S.Sos., Aj.Ak Mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado Drs. Pontowuisang Kakauhe mengatakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ditempat yang sudah di sediakan dan mengajak masyarakat bagaimana menjaga lingkungannya tetap bersih dan sehat.
Menurut Lieke, Kegiatan ini merupakan kegiatan Nasional yang dilaksanakan dalam rangka HPSN 2025, dengan mengambil Tema yakni “Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih” dimana rangkain kegiatan berpedoman pada 8 (Delapan) Aksi Peduli Sampah Nasional.
“8 (Delapan) Aksi Peduli Sampah Nasional yang dimaksud adalah Aksi Bersih Pantai, Aksi Bersih Gunun/Bukit, Aksi Bersih Mangrove, Aksi Bersih Desa, Aksi Bersih Tempat Suci, Aksi Bersih Pasar, serta Budaya Hidup Sadar Sampah di Lingkungan Kampus dan Budaya Hidup Sadar Sampah di Lingkungan Sekolah ,” jelas Lieke.
” Tempat Suci ini merupakan salah satu tempat pertemuan para Umat dan pasti ada saja yang dengan tidak sengaja membuang Sampah di sembarang tempat, Makanya Kita hadir buk cuman sekedar bersih-bersih akan tetapi kita menjadi Pelopor Untum Menjaga Lingkungan Tempat Beribadah kitavtetap bersih,”tukas Lieke.
Lieke menambahkan bahwa HPSN merupakan bagian dari upaya panjang dalam membangun sistem pengelolaan sampah di Indonesia, Ia mengingatkan bahwa peristiwa tragis runtuhnya TPS Leuwigajah harus menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju Manado Bersih yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim, mengingat dampaknya semakin terasa.
“HPSN 2025 menjadi kampanye publik yang mengajak semua pihak berkontribusi dalam pengelolaan sampah hingga mencapai target minim sampah,”ajak Lieke.
Aksi ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, khususnya dalam pemilahan dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan, “imbuhnya. (Lusiedien)
