Manado, teropongsulut. Com- Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, terus mencegah merebaknya paham radikalisme dan terorisme di daerah ini.
Langkah strategis ini diambil dengan mengukuhkan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dalam upaya mencegah paham radikalisme dan terorisme.
Walikota Manado, Andrei Angouw menghadiri langsung pengukuhan Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kota Manado.
Pengukuhan ini di pimpin langsung oleh Ketua Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H di dampingi langsung Walikota Manado Andrei Angouw.
Kegiatan ini di awali dengan laporan oleh Kepala Kesbangpol Kota Manado Meiske Conny Lantu SE.
Dalam laporannya Kaban KesbangPol menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program kerja Deputi bidang pencegahan perlindungan dan deradikalisasi serta pengukuhan forum koordinasi pencegahan terorisme di Kota Manado
” Langkah ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap paham-paham yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, “kata Lantu.
“Tujuan dari pengukuhan ini adalah untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta menumbuhkan semangat nasionalisme dan toleransi di kalangan warga, “urai Kaban Lantu.
Menurut Lantu, ini langkah penting dalam membentuk satu wadah yang akan mengkoordinasikan berbagai upaya pencegahan terorisme dan radikalisme di wilayah Kota Manado.
” Tujuannya jelas, memperkenalkan FKPT ke masyarakat yang akan menjadi wadah koordinasi antar pihak dalam upaya pencegahan terorisme di Kota Manado.
Serta menjalin misi identitas antar lembaga dan masyarakat dalam rangka pencegahan radikalisme dan penanggulangan terorisme di Kota Manado. Juga meningkatkan pemahaman kepada masyarakat mengenai Pentingnya menjaga kerukunan dan memperkuat solidaritas dalam menjaga keamanan nasional. Serta menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung program pencegahan terorisme, urai Lantu.
Wali Kota Manado Andrei Angouw dalam sambutannya menegaskan bahwa pemahaman soal terorisme harus dimulai dari Mindset atau pola pikir masyarakat
“Terorisme itu bukan soal agama, bukan juga soal kemiskinan. Ini soal mindset. Sama seperti kemiskinan, kalau cara pikirnya salah, maka tetap akan miskin. Maka, FKPT harus jadi alat untuk mengubah pola pikir itu,” tegas Andrei.
Ia juga menyinggung filosofi “Si Tou Timou Tumou Tou” — manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain — yang jadi dasar etika sosial masyarakat Sulut.
Kepala BNPT RI, Komjen Pol Eddy Hartono, menambahkan bahwa Manado masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia, dan ini harus dijaga.
“FKPT dibentuk agar deteksi dini terhadap potensi radikalisme bisa dilakukan dari daerah. Di era digital ini, ruang siber jadi medan baru bagi propaganda teroris. Maka dari itu, masyarakat perlu diedukasi dan diberdayakan,” ujar Komjen Eddy.
Ia juga memberi apresiasi khusus karena ketua FKPT Manado adalah seorang perempuan.
Menurutnya ini sebuah langkah progresif yang diharapkan jadi contoh untuk daerah lain.
Dengan terbentuknya FKPT di Manado, diharapkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga tokoh agama makin solid dalam menjaga keamanan dan persatuan bangsa.
Di Ketahui, pengukuhan FKPT Kota Manado periode 2025-2027, di hotel Grand Puri Manado, sebagai Ketua FKPT Kota Manado Meiske Conny Lantu SE, Sekretaris Maikel Tandirerung Bendahara Pdt Selvi Oflagi. (Lusiedien)