Minahasa, teropongsulut – Perayaan Natal dan Maulid Nabi Muhammad SAW di TK Kemala Bhayangkari tidak sekadar acara tahunan, melainkan sebuah manifestasi nyata dari kerukunan umat beragama. Taman Kanak-Kanak tersebut menyelenggarakan sebuah acara yang mempertemukan dua peringatan besar dari agama yang berbeda dalam satu momentum persaudaraan, pada Jumat (8/12).
Kehadiran figur penting seperti Kapolres Minahasa, AKBP Ketut Suryana dan Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari (PYKB), Ny. Nyoman K. Suryana, menegaskan betapa signifikannya acara itu bagi masyarakat.
Kapolres Minahasa, dalam pidato hangatnya, menggarisbawahi esensi toleransi dan persatuan, memaparkan visi di mana keragaman menjadi fondasi kekuatan kolektif bangsa, bukan sekat pemisah.
“Perayaan ini adalah wujud dari kebersamaan dan toleransi antarumat beragama. Melalui momen ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai persatuan dan saling menghormati sejak dini kepada anak-anak,” ujar Kapolres Suryana.
Sementara itu, Ny Suryana juga turut memberikan pesan tentang pentingnya toleransi dan saling pengertian antarumat beragama.
“Melalui kerukunan ini, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang damai dan harmonis,” kata Ny. Suryana.
Acara berlangsung meriah, siswa-siswi TK Kemala Bhayangkari menjalani serangkaian aktivitas yang menanamkan nilai-nilai kebersamaan. Para guru dan orangtua menunjukkan antusiasme serupa, membuktikan bahwa pendidikan toleransi dimulai dari langkah kecil di lingkungan pendidikan.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, mengharumkan nama TK Kemala Bhayangkari sebagai institusi pendidikan yang meletakkan dasar kerukunan dan kesetaraan sejak usia dini. Dengan acara semacam ini, TK Kemala Bhayangkari bukan hanya mengajarkan tentang kehidupan bersama dalam keberagaman. (Novi)
