Manado,teropongsulut- Bertambah lagi dukungan bagi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh ( SKADT), ini menandakan elektabilitas kedua pasangan ini semakin tinggi dan kuat.
Searah dengan elektabilitas kedua pasangan ini semakin meroket, dukungan terus berdatangan untuk pasangan nomor urut 3 Steven Kandouw dan Alfreds Denny Tuejeh (SK-ADT) untuk memenangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara pada 27 November nanti.
Pasangan Calon Gubernur Sulut SKADT yang diusung PDI Perjuangan ini mendapatkan sokongan dari DPP Gerakan Prabowo 08 (GP 08).
Namun menariknya, GP 08 sebelumnya menyatakan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) Yulius Selfanus dan Victor Mailangkay (YSK – Victory).
Ketua Umum DPP Gerakan Prabowo 08 (GP 08) Nancy Angela Hendriks mengumumkan keputusan untuk menarik dukungan dari paslon Yulius Selfanus dan Victor Mailangkay (YSK – Victoty) dan mengalihkan dukungan ke paslon Steven Kandou dan Denny Tuejeh (SK-DT).
Pengumuman pengalihan dukungan GP-08 diumumkan Nancy dalam jumpa pers yang diadakan di Warung Puncak, Kelurahan Winangun, Kecamatan Malalayang, Jumat (4/10/2024) malam.
Nancy mengatakan, relawan GP-08 selalu tegak lurus dengan keputusan Prabowo Subianto.
Menurut Nancy Hendriks, Prabowo Subianto sangat anti dengan korupsi dan mantan narapidana.
“Kami sebagai relawan Prabowo tetap tegak lurus dengan Pak Prabowo Subianto. Nanti akan ada kejutan dalam waktu dekat ini. Dimana, pesan Pak Prabowo dan perlu digaris bawahi adalah Pak Prabowo anti dengan korupsi, maka kami memberikan dukungan pasangan calon yang bukan koruptor dan bukan mantan narapidana.
Dengan dasar itu, melalui hak yang kami miliki, maka kami pun mencabut dukungan kami kepada calon YS-Viktory dan memberikan dukungan kami kepada pasangan calon gubernur Steven Kandouw dan Denny Tuejeh dari partai PDI Perjuangan,” sebut Nancy.
Kata Nancy, keputusan itu diambil berdasarkan hasil Rakorda GP-08 yang dilaksanakan belum lama ini.
“Salah satu alasan GP-O8 mengalihkan dukungan dari paslon YSK-Victory ke paslon SK-ADT adalah masalah mandeknya komunikasi dengan paslon cagub YSK Victory”, jelasnya.
Tak hanya mandeknya komunikasi, survei dari paslon YS-Viktory menjadi alasan peralihan dukungan GP-08.
“Kami juga memperhatikan survei YS-Victory yang stagnan bahkan turun meskipun ada banyak partai ada di dalam,” ungkap Nancy.
Keputusan tersebut diambil melihat realita politik nasional. Di mana PDIP merapat ke Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih.
Untuk diketahui, sebelumnya, GP-08 berada di barisan terdepan mendeklarasikan mendukung paslon YS-Victory. (Lusiedien