Manado, teropongsulut- Hari Jumat Agung adalah puncak dari kisah penyelamatan yang penuh kasih karunia dari Allah kepada umat manusia.
Pengorbanan Yesus Kristus pada Jumat Agung adalah manifestasi tertinggi dari kasih karunia dan keadilan Allah. Yesus, yang suci dan tanpa dosa, rela mengorbankan hidup-Nya untuk menebus dosa-dosa kita.
Umat Kristiani merayakan Jumat Agung yang jatuh pada hari Jumat sebelum Paskah.
Seperti pantauan media ini, Perayaan Jumat Agung di Jemaat GMIM Solafide Griya Sea Lestari Tiga Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa dibagi menjadi dua kali ibadah, Pertama Ibadah Jumat Agung Pukul 09:00 WITA dilayani Pdt Pelayanan GMIM Solafide Sea, Pdt Meylani Ruata S.Th dan Ibadah Pelayanan Perjamuan Kudus Jumat Agung Pukul 15:00 WITA di layani Ketua BPMJ GMIM Solafide Sea Pdt Ferdinad Tumbol S.Th
Dalam perayaan Ibadah Jumat Agung di Jemaat GMIM Solafide Sea berjalan dengan khidmat, Jumat ( 18/4/2024).
Dalam Firmannya Pendeta Meylani Ruata mengajak para jemaatnya untuk bisa merenungkan dan menghayati ulang sengsara dan kematian Kristus melalui Firman.
“Kita menyaksikan betapa dalamnya kasih Allah kepada umat manusia. Dia tidak hanya memberikan Anak-Nya sebagai korban, tetapi juga menanggung siksaan dan kematian yang seharusnya kita terima.
“Kita dipanggil untuk hidup dalam pengampunan dan kasih, mengampuni seperti kita telah diampuni, mengasihi seperti kita telah dikasihi, ” Khotbah Pdt Meylani.
Sementara, Ibadah Pelayanan Perjamuan Kudus Jumat Agung di Layani Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Solafide Pdt Ferdinand Tumbol S.Th.
Panji Yosua tampak melakukan penjagaan ketat agar kegiatan peribadahan berjalan lancar.Pengamanan ketat yang dilakukan Panji Yosua itu sebagai salah satu bentuk antisipasi guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. (Lusiedien)