Mantan Kadis Sosial SK Resmi di Tahan Kejari Manado Atas Kasus Dugaan Terlibat Korupsi Bansos Covid-19 diera Kepemimpinan GSVL

Hukrim2283 Views

Manado,teropongsulut- Mantan Kadis Sosial Kota Manado Sammy Kaawoan alias SK resmi ditahan Kejaksaan Negeri Manado atas kasus dugaan terlibat korupsi pengadaan dana hibah bantuan sosial (Bansos) ikan kaleng untuk penanganan covid -19 Tahun 2020 saat diera pemerintahan Walikota GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Bastian.

Setelah Kurang lebih 8 jam, sejak dari jam 9 pagi SK di periksa kejari Manado, jPukul 20 : 13, SK dibawa oleh petugas keluar menuju rutan malendeng.

Kepada awak media SK membantah dirinya melakukan tindak pidana korupsi, Rabu ( 4/10/2023).

“Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan selamat dan sukses atas misi kejaksaan untuk memenjarakan saya dan tidak ditemukan satu sen pun saya korupsi. Bapak ibu bisa buktikan, bisa cek ke kasie pidsus, saya tidak ditemukan satu sen pun korupsi. Saya hari ini dipenjara dengan tuduhan tindak pidana korupsi yang tidak saya lakukan,”tegas SK.

Pada Kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri Manado Wagiyo SH.MH kepada awak media menjelaskan terkait penahanan terdakwa SK dalam perkara tindak pidana dugaan korupsi dana hibah
Anggaran pengadaan ikan kaleng dalam rangka bantuan percepatan penanganan covid 19 tahun 2020.

Baca juga:  Pelaku Penikaman yang Viral di Medsos, Berhasil Diamankan Team Resmob Minahasa

Menurut Kejari Wagiyo, setelah melakukan pencarian dan ditetapkan sebagai DPO.

“Hari ini tersangka berinisial SK secara gentle menyerahkan diri ke Kejari,”kata Wagiyo.

“Hari ini juga kita melakukan penahanan setelah sebelumnya kita sudah melakukan pemanggilan sebanyak 3 kali. Dan yang bersangkutan tidak koperatif dan tidak menghadiri. Dan di hari ke 3 kita melakukan pencarian terhadap tersangka di rumahnya tidak ada, di kantornya juga tidak ada bahkan oleh teman – teman penyidik yang dibackup oleh tim intelejen melakukan pencarian sampai di kampung halaman tersangka.
Olehnya tersangka kemarin ditetapkan sebagai DPO,” jelas Wagiyo.

Jelaskan lagi, Kerugian negara dalam kasus ini ditaksir sebesar 7.5 Milyar dari anggaran pengadaan ikan kaleng sebesar 27 milyar dengan 3 tahapan pengadaan.

Baca juga:  Pemerintah OD-SK Melalui Dr Devi Kandouw- Tanos Kunjungi Dugaan Korban Kekerasan Anak

Terkait adanya tersangka lain dalam kasus ini, Wagiyo mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka yang lain.

“Sementara, masih mungkin ada tersangka tersangka lain dan kita komitmen bahwa setiap orang yang terlibat dan diuntungkan secara tidak sah dalam pengadaan ini apalagi dalam rangka penanganan covid akan kita proses tentu dengan alat alat bukti yang kita peroleh,”tutupnya.

Diketahui, Rabu (4/10) pagi tadi, tersangka SK diantar oleh keluarganya menyerahkan diri dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan dilanjutkan dengan penahanan oleh Kejari (***)

(lusiedien)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Teropong Sulut di saluran WHATSAPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *